Dimanakah kau berada
Tuesday, March 07, 2017OLEH RAYHANDI
Dimanakah kau berada
Wahai kekasih
Lelah hati ini merindu
Lelah pikiran ini mengingatmu
Lelah langkah ini mencarimu.
Aku di sini besar bersama rindu yang kau lahirkan
Tumbuh menjadi surat yang tidak pernah sampai
Mencarimu dengan sepotong lilin kecil
Di gelapnya dunia.
Kemana dirimu
Kumohon kembalilah padaku
Pulanglah padaku
Agar rindu ini tidak beruban dan sekarat
Kumohon kembalilah wahai kekasihku
Sudahkah kau lupakan aku
Sudahkah kau mengusirku dari hati dan otakmu
Sudahkah kau jadikanku masa lalumu
Dan sudahkah cintamu padaku raib hilang.
Teganya hatimu membunuhku
Sampai hati kau menyiksaku dengan cara ini
Apa kau ingin melihatku mati
Apa kau ingin melihatku menjadi jasad abu.
Tumbuh menjadi surat yang tidak pernah sampai
Mencarimu dengan sepotong lilin kecil
Di gelapnya dunia.
Kemana dirimu
Kumohon kembalilah padaku
Pulanglah padaku
Agar rindu ini tidak beruban dan sekarat
Kumohon kembalilah wahai kekasihku
Sudahkah kau lupakan aku
Sudahkah kau mengusirku dari hati dan otakmu
Sudahkah kau jadikanku masa lalumu
Dan sudahkah cintamu padaku raib hilang.
Teganya hatimu membunuhku
Sampai hati kau menyiksaku dengan cara ini
Apa kau ingin melihatku mati
Apa kau ingin melihatku menjadi jasad abu.
Jika tidak
Kembalilah wahai sayang
Di sini ku simpan mati rasa setiaku untukmu
Hanya untukmu seorang
Hanya untuk kekasihku seorang
Yang tiada akan tergantikan oleh siapapun kapanpun
Sekarang besok dan selamanya.
Jendelaku pintu rumah hati
Ku buka untukmu tanpa jengah
Kubiarkan rasa dingin datang mengutuk daging hati
Kubiarkan kau tahu bahwa di sini aku bersedia mati demimu
Demi rasa rindu yang memakanku.
Rindu ini sudah besar sekarang
Dia selalu menanyaimu
Dia selalu bagaimana rupamu
Bertanya bagaimana kita bertemu dahulu
Bertanya betapa berharganya dirimu untukku.
Kau selalu menjadi jawaban atas setiap rindu
Kau selalu menjadi penawar untuk setiap airmata yang terjun bebas
Dan menjadi doa yang tiada pernah .
Kekasihku pulanglah
Pulanglah kembali ke tempat di mana semua di mulai
Pulanglah aku teramat merindukanmu.
Wahai angin malam
Jadikanlah ranting ranting beringin itu saksi hitam rinduku
Sampaikan kabar duka ini untuknya
Kabarkan bahwa aku akan mati.
Semua yang pergi belum tentu pulang
Salah satunya adalah dirinya
Aku yang begitu bodoh mungkin
Yang begitu mudah percaya janjinya.
Meski begitu tidak ada sedikitpun
Penyesalan dalam hatiku karena telah begitu mencintainya
Aku di sini selalu mendoakannya dan juga merindukannya.
Kembalilah wahai sayang
Di sini ku simpan mati rasa setiaku untukmu
Hanya untukmu seorang
Hanya untuk kekasihku seorang
Yang tiada akan tergantikan oleh siapapun kapanpun
Sekarang besok dan selamanya.
Jendelaku pintu rumah hati
Ku buka untukmu tanpa jengah
Kubiarkan rasa dingin datang mengutuk daging hati
Kubiarkan kau tahu bahwa di sini aku bersedia mati demimu
Demi rasa rindu yang memakanku.
Rindu ini sudah besar sekarang
Dia selalu menanyaimu
Dia selalu bagaimana rupamu
Bertanya bagaimana kita bertemu dahulu
Bertanya betapa berharganya dirimu untukku.
Kau selalu menjadi jawaban atas setiap rindu
Kau selalu menjadi penawar untuk setiap airmata yang terjun bebas
Dan menjadi doa yang tiada pernah .
Kekasihku pulanglah
Pulanglah kembali ke tempat di mana semua di mulai
Pulanglah aku teramat merindukanmu.
Wahai angin malam
Jadikanlah ranting ranting beringin itu saksi hitam rinduku
Sampaikan kabar duka ini untuknya
Kabarkan bahwa aku akan mati.
Semua yang pergi belum tentu pulang
Salah satunya adalah dirinya
Aku yang begitu bodoh mungkin
Yang begitu mudah percaya janjinya.
Meski begitu tidak ada sedikitpun
Penyesalan dalam hatiku karena telah begitu mencintainya
Aku di sini selalu mendoakannya dan juga merindukannya.
0 comments